Mengelola Kartu Kredit Menjadi Produktif
By. Goefran Yassin
13 Maret 2017
Pada prinsipnya bahwa kartu kredit dijajakan atau diterbitkan oleh lembaga keuangan perbankan yaitu untuk menyiasati atau memfasilitasi perilaku konsumtif customernya dan memberi beberapa diskon-diskon yang cukup menjanjikan,tanpa terasa tiba-tiba tagihan bulan berikutnya menumpuk melebihi budget alokasi dana untuk membayar tagihan rutin ini sangat membebani apalagi bunganya terbilang cukup tinggi saat ini secara umum sebesar 2,95% sampai 3%.
Namun perlu juga diketahui bahwa pengguna kartu kredit termasuk customer yang memiliki kapasitas dan karakter yang bagus kenapa demikian karena potensi customer untuk mengabaikan pembayaran kewajiban cukup tinggi oleh karena tidak memiliki presing langsung atau collection lebih banyak dilakukan lewat telpon atau nomor kontak yang terdaftar,bahkan yang lebih beresiko antara telemarketing dan pemegang kartu kredit baik pada saat penawaran produk maupun lainnya tidak bertemu secara langsung hanya bermodalkan percakapan melewati telpon tersebut direkam sebagai bukti terjadi interaksi atau persetujuan.
Apabila anda memiliki kartu kredit yang dikedepankan dilakukan inventarisir kebutuhan-kebutuan mendesak dan hindari keinginan tanpa alasan atau tujuan hanya karena mengikuti gaya hidup yang hedonis. Hindari menggesek kartu kredit untuk membeli kebutuhan-kebutuhan bulanan yang tidak semestinya. Menyusun budget bulanan lebih ketat dan alokasikan semua anggaran itu pada tempatnya yang sesuai.
Jika memungkinkan gunakan kartu kredit untuk kebutuhan modal usaha yang murah tanpa mencari dana tunai dilembaga keuangan atau sejenisnya,lebih gampang kita belanja gesek jika ada yang memesan barang secara online atau beli tiket pesawat,bayar-bayar tagihan lainya.
Sebagai contoh jika anda memiliki minat berbisnis online khusus komunitas anda memesan beberapa barang yang tidak ada ditoko-toko sekitar yang ada hanya diportal-portal online bisa kita gunakan dana dalam kartu kredit untuk digunakan berbelanja misalnya teman anda memesan sepatu merk terkenal seharga ditoko online Rp.500.000 dapat gratis ongkos kirim,anda bisa menjual ke teman anda menjadi Rp.600.000,- sehingga anda mendapatkan keuntungan Rp.100.000 tanpa anda memiliki dana tunai direkening anda berutang melalui kartu kredit sedangkan anda menjualnya secara tunai sama teman anda, jika saja ada pemesanan barang anggap saja seragam jenis sepatu rata-rata seharga Rp.500.000 jumlah 20 pasang sepatu untuk 20 orang pemesan jadi anda akan berbelanja sebesar Rp.10.000.000 menggunakan belanja dengan kartu kredit,dijual secara tunai Rp.12.000.000 ada keuntungan yang diperoleh dalam waktu yang singkat sebesar Rp. 2.000.000,- sedangkan modalnya anda kembalikan lagi atau ditransfer sebelum jatuh tempo ke akun kartu kredit. Sehingga secara kewajiban anda tidak ada yang ada hanya keuntungan yang didapat jika kita mau jeli melihat peluang bisnis yang ada.
Contoh kasus lain jika anda memiliki kemampuan berjualan secara kredit barang dapat dilakukan antara lain : tentukan komunitas mana yang anda masuki dan dapat dipercaya dengan ukuran resiko yang dapat diperhitungkan terlebih dahulu atau antar pertemanan,rekan-rekan kerja atau bahkan club arisan,club olahraga dll. Tentukan barang apa yang dijajakan atau dibutuhkan oleh komunitas tersebut dan jika sudah diperoleh tentukan budget yang akan digunakan membeli barang yang dipesan sesuai spesifiKasi yang dibutuhkan.
Anggap saja untuk club ibu-ibu arisan memesan perhiasan sebanyak 30 orang dengan rata-rata pemesanan 2 gram emas jika demikian maka anda akan menyiapkan awal dengan asumsi untuk memudahkan menghitung harga emas Rp.500.000/gram maka anda akan menyiapkan dana sebagai modal awal sebesar Rp.30.000.000 dan diasumsikan menyicil selama 70 hari sudah lunas karena jualnya secara kredit mengandung resiko maka anda menaikan harga menjadi Rp.750.000 masing-masing pelanggan memiliki utang barang sebesar Rp.1.500.000 dikali 30 orang menjadi Rp.45.000.000 selama 70 hari.
Coba kita konversikan dana yang diambil dari kartuKredit menjadi cicilan bulanan diasumsikan pinjaman dari kartu kredit Rp. 30.000.000 dengan tenor 12 bulan suku bunga 0.8% cicilan pokok Rp. 2.500.000/bulan cicilan bunga Rp.240.000/bulan jika kita melunasi pinjaman menjadi Rp.32.880.000/12 bulan sedangkan kita mendapatkan hasil penjualan sebesar Rp.45.000.000 jika dibedah berapa keuntungannya menjadi Rp.12.120.000/70 hari. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh antara lain perputaran modal usaha (turnover)lebih cepat cukup dengan 70 hari kita sudah memperoleh keuntungan diatas,waktu yang dibutuhkan lebih singkat,disiplin memanag dana lebih efektif. Anda menghemat waktu selama 5,14 bulan untuk menyicil tagihan berbanding dengan penjualan anda.
Jika disimpulkan apakah layak dijalankan proposal bisnis ini dari perhitungan ekonominya layak namun tergantung minat masing-masing kita dan berpikir positif terhadap resiko kartu kredit yang kita miliki.
By. Goefran Yassin
13 Maret 2017
![]() |
Gambar: Kartu Kredit |
Pada prinsipnya bahwa kartu kredit dijajakan atau diterbitkan oleh lembaga keuangan perbankan yaitu untuk menyiasati atau memfasilitasi perilaku konsumtif customernya dan memberi beberapa diskon-diskon yang cukup menjanjikan,tanpa terasa tiba-tiba tagihan bulan berikutnya menumpuk melebihi budget alokasi dana untuk membayar tagihan rutin ini sangat membebani apalagi bunganya terbilang cukup tinggi saat ini secara umum sebesar 2,95% sampai 3%.
![]() |
Gambar: Mesin Edisi |
Namun perlu juga diketahui bahwa pengguna kartu kredit termasuk customer yang memiliki kapasitas dan karakter yang bagus kenapa demikian karena potensi customer untuk mengabaikan pembayaran kewajiban cukup tinggi oleh karena tidak memiliki presing langsung atau collection lebih banyak dilakukan lewat telpon atau nomor kontak yang terdaftar,bahkan yang lebih beresiko antara telemarketing dan pemegang kartu kredit baik pada saat penawaran produk maupun lainnya tidak bertemu secara langsung hanya bermodalkan percakapan melewati telpon tersebut direkam sebagai bukti terjadi interaksi atau persetujuan.
Apabila anda memiliki kartu kredit yang dikedepankan dilakukan inventarisir kebutuhan-kebutuan mendesak dan hindari keinginan tanpa alasan atau tujuan hanya karena mengikuti gaya hidup yang hedonis. Hindari menggesek kartu kredit untuk membeli kebutuhan-kebutuhan bulanan yang tidak semestinya. Menyusun budget bulanan lebih ketat dan alokasikan semua anggaran itu pada tempatnya yang sesuai.
Jika memungkinkan gunakan kartu kredit untuk kebutuhan modal usaha yang murah tanpa mencari dana tunai dilembaga keuangan atau sejenisnya,lebih gampang kita belanja gesek jika ada yang memesan barang secara online atau beli tiket pesawat,bayar-bayar tagihan lainya.
![]() |
Gambar: Gesek Kartu Kredit |
Sebagai contoh jika anda memiliki minat berbisnis online khusus komunitas anda memesan beberapa barang yang tidak ada ditoko-toko sekitar yang ada hanya diportal-portal online bisa kita gunakan dana dalam kartu kredit untuk digunakan berbelanja misalnya teman anda memesan sepatu merk terkenal seharga ditoko online Rp.500.000 dapat gratis ongkos kirim,anda bisa menjual ke teman anda menjadi Rp.600.000,- sehingga anda mendapatkan keuntungan Rp.100.000 tanpa anda memiliki dana tunai direkening anda berutang melalui kartu kredit sedangkan anda menjualnya secara tunai sama teman anda, jika saja ada pemesanan barang anggap saja seragam jenis sepatu rata-rata seharga Rp.500.000 jumlah 20 pasang sepatu untuk 20 orang pemesan jadi anda akan berbelanja sebesar Rp.10.000.000 menggunakan belanja dengan kartu kredit,dijual secara tunai Rp.12.000.000 ada keuntungan yang diperoleh dalam waktu yang singkat sebesar Rp. 2.000.000,- sedangkan modalnya anda kembalikan lagi atau ditransfer sebelum jatuh tempo ke akun kartu kredit. Sehingga secara kewajiban anda tidak ada yang ada hanya keuntungan yang didapat jika kita mau jeli melihat peluang bisnis yang ada.
Contoh kasus lain jika anda memiliki kemampuan berjualan secara kredit barang dapat dilakukan antara lain : tentukan komunitas mana yang anda masuki dan dapat dipercaya dengan ukuran resiko yang dapat diperhitungkan terlebih dahulu atau antar pertemanan,rekan-rekan kerja atau bahkan club arisan,club olahraga dll. Tentukan barang apa yang dijajakan atau dibutuhkan oleh komunitas tersebut dan jika sudah diperoleh tentukan budget yang akan digunakan membeli barang yang dipesan sesuai spesifiKasi yang dibutuhkan.
Anggap saja untuk club ibu-ibu arisan memesan perhiasan sebanyak 30 orang dengan rata-rata pemesanan 2 gram emas jika demikian maka anda akan menyiapkan awal dengan asumsi untuk memudahkan menghitung harga emas Rp.500.000/gram maka anda akan menyiapkan dana sebagai modal awal sebesar Rp.30.000.000 dan diasumsikan menyicil selama 70 hari sudah lunas karena jualnya secara kredit mengandung resiko maka anda menaikan harga menjadi Rp.750.000 masing-masing pelanggan memiliki utang barang sebesar Rp.1.500.000 dikali 30 orang menjadi Rp.45.000.000 selama 70 hari.
Coba kita konversikan dana yang diambil dari kartuKredit menjadi cicilan bulanan diasumsikan pinjaman dari kartu kredit Rp. 30.000.000 dengan tenor 12 bulan suku bunga 0.8% cicilan pokok Rp. 2.500.000/bulan cicilan bunga Rp.240.000/bulan jika kita melunasi pinjaman menjadi Rp.32.880.000/12 bulan sedangkan kita mendapatkan hasil penjualan sebesar Rp.45.000.000 jika dibedah berapa keuntungannya menjadi Rp.12.120.000/70 hari. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh antara lain perputaran modal usaha (turnover)lebih cepat cukup dengan 70 hari kita sudah memperoleh keuntungan diatas,waktu yang dibutuhkan lebih singkat,disiplin memanag dana lebih efektif. Anda menghemat waktu selama 5,14 bulan untuk menyicil tagihan berbanding dengan penjualan anda.
Jika disimpulkan apakah layak dijalankan proposal bisnis ini dari perhitungan ekonominya layak namun tergantung minat masing-masing kita dan berpikir positif terhadap resiko kartu kredit yang kita miliki.
Komentar